Kamis, 26 Juni 2014

Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek dan Pembelajaran Berbasis Masalah

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
1.      Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan sebuah investigasi mendalam. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para peserta didik.
2.      Mendesain Perencanaan Proyek (Design a plan for the project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapkan aan merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main,pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial, dengan cara mengintegrasikan berbagai subjek, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat diakses untuk membantu menyelesaikan proyek.
3.      Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Guru dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktifitas dalam menyelesaikan proyek. Aktivitas pada tahap ini antara lain:
a.  Membuat timeline untuk menyelesaikan proyek.
b.  Membuat deadline penyelesaian proyek.
c.  Membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru.
d. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek.
e.  Meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang pemilihan suatu cara.
4.    Memonitor Peserta Didik dan Kemajuan Proyek (Monitor the Students and the Progress of the Project).
Guru bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik. Agar mempermudah proses monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang penting.
5.      Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6.      Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkap perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiri) untuk menjawab permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.

Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
1.      Mengorientasikan Siswa pada Masalah
Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan dan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan. Dalam penggunaan pembelajaran berbasis masalah, tahap ini sangat penting dimana guru harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. Serta dijelaskan bagaimana guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada 4 hal yang perlu dilakukan dalam proses ini, yakni:
a.  Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru, tetapi lebih kepada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
b.   Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak memiliki jawaban mutlak “benar”, sebuah masalah yang rumit tau kompleks mempunyai banyak penyelesaian dan seringkali bertentangan.
c.     Selama tahap penyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari informasi.
d.   Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-idenya serta terbuka dan penuh kebebasan.
2.      Mengorganisasikan Siswa untuk Belajar
Disamping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, model pembelajaran ini juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan kerjasama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok, dimana masing-masing kelompok akan memilih dan memecahkan masalah yang beerbeda.
3.      Membantu Penyelidikan Mandiri dan Kelompok
Penyelidikan adalah inti dari model pembelajaran berbasis masalah. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan,dan memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup informasi untuk menciptakan dan membangun ide mereka sendiri.
4.      Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya dan Mempamerkannya
Tahap penyelidikan diikuti dengan menciptakan hasil karya dan pameran. Hasil karya lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bisa suatu video tape (menunjukkan situasi masalah dan pemecahan yang diusulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah dan pemecahannya), program komputer dan sajian multimedia. Kecanggihan hasil karya sangat dipengaruhi tingkat berpikir siswa. Langkah selanjutya adalah memamerkan hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam pameran melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orang tua, dan lainnya yang dapat menjadi “penilai” atau memberi umpan balik.
5.      Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah
Membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses mereka sendiri dan keterampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Guru meminta siswa untuk merekonstruksi pemikiran dan aktivitas yang telah dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar